PENGEMBANGAN ORGANISASI
A. Pengertian Pengembangan dalam Organisasi
Ada beberapa pengertian tentang
Perkembangan Organisasi yang dituturkan oleh para pakar, diantaranya adalah:
Ø Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur
organisasi sehingga organisasi itu dapat beradaptasi dengan dengan
lingkungannya
Ø Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan
struktur) suatu organisasi
Ø Perkembangan organisasi merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian
perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh
suatu organisasi
Ø perkembangan organisasi merupakan suatu pendekatan situasional atau
kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
Ø perkemangan organisasi lebih menekankan pada system sebagai sasaran
perubahan.
Ø perkembangan organisasi meliputi perubahan yang sengaja direncanakan.
Sebuah
organisasi sangatlah perlu mengalami sebuah perkembangan, karena suatu
organisasi dapat dikatakan berhasil saat organisasi tersebut berkembang ke arah
yang positif, sehingga rakyat yang tergabung dalam rganisasi tersebut dapat
mencai tujuannya. Dan dalam suatu
perkembangan organisasi memerlukan penyesuaian sistem pada organisasi tersebut dalam mengikuti perubahan zaman. Dan
perkembangan suatu organisasi juga dapat dijadika paramater bagi organisasi
tersebut, apakah organisasi tersebut dapat tetap eksis dan mengayomi masyarakat
organisasi tersebut dalam menghadapi perkembangan zaman.
Jika sebuah organisasi sudah tidak bisa
mengayomo atau gagal dalam mencapai tujuan dari masyarakat dari organsasi
tersebut maka, organisasi tersebut adalah organisasi yang telah gagal dalam
perkembangannya.
Sasaran pengembangan organisasi
Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan organisasi diterapkan dengan sasaran :
Dalam menerapkan pengembangan organisasi, organisasi memerlukan konsultan yang ahli dalam bidang perilaku dan pengembangan organisasi. Konsultan tersebut bersifat sebagai agen pembaruan (agent of change), dan fungsi utamanya adalah membantu warga organisasi menghadapi perubahan, melalui teknik teknik pengembangan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Proses penerapan pengembangan organisasi dilakukan dalam empat tahap :
1. Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan bahan yang digunakan dan bahkan situasi keuangannya. Data utama yang diperlukan adalah :
4. Tahap implementasi pembaruan. Tahap akhir dalam penerapan pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Dalam tahap ini konsultan bekerja secaa penuh dengan staf manajemen dan para penyelia. Kegiatan implementasi perubahan meliputi :
Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif, antar-individu maupun antar-kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini.
Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan organisasi diterapkan dengan sasaran :
- Hubungan yang lebih efektif antara departemen , divisi dan kelompok kelompok kerja dalam organisasi
- Hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan pada semaua jenjang organisasi
- Terhapusnya hambatan hambatan komunikasi antara pribadi dan kelompok
- Berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi
Dalam menerapkan pengembangan organisasi, organisasi memerlukan konsultan yang ahli dalam bidang perilaku dan pengembangan organisasi. Konsultan tersebut bersifat sebagai agen pembaruan (agent of change), dan fungsi utamanya adalah membantu warga organisasi menghadapi perubahan, melalui teknik teknik pengembangan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Proses penerapan pengembangan organisasi dilakukan dalam empat tahap :
1. Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan bahan yang digunakan dan bahkan situasi keuangannya. Data utama yang diperlukan adalah :
- Fungsi utama tiap unit organisasi
- Peran masing masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi
- Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam masing masing unit
- Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar – kelompok dan antar individu dalam organisasi
- Kemampuan beradaptasi, yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan tenaga dalam memecahkan masalah yang dihadapi
- Tanggung jawab : kesesuaian antara tujuan individu dan tujuan organisasi
- Identitas : kejelasan misi dan peran masing masing unit
- Komunikasi ; kelancaran arus data dan informasi antar-unit dalam organisasi
- Integrasi ; hubungan baik dan efektif antar-pribadi dan antar-kelompok, terutama dalam mengatasi konflik dan krisis
- Pertumbuhan ; iklim yang sehat dan positif, yang mengutamakan eksperimen dan pembaruan , serta yang selalu menganggap pengembangan sebagai sasaran utama
4. Tahap implementasi pembaruan. Tahap akhir dalam penerapan pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Dalam tahap ini konsultan bekerja secaa penuh dengan staf manajemen dan para penyelia. Kegiatan implementasi perubahan meliputi :
- perubahan struktur
- perubahan proses dan prosedur
- penjabaran kembali secara jelas tujuan sera sasaran organisasi
- penjelasan tentang peranan dan mis masing masing unut dan anggota dalam organisasi
Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif, antar-individu maupun antar-kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini.
- Sensitivity training, merupakan teknik pengembangan organisasi yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
- Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
- Survey feedback. Dalam teknik sruvey feedback. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.
- Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.
- Intergroup activities. Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
- Proses Consultation. Dalam Process consultation, konsultan pengembangan organisasi mengamati komunikasi , pola pengambilan keputusan , gaya kepemimpinan, metpengembangan organisasie kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan koreksi.
- Grip pengembangan organisasi. Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek prpengembangan organisasiuksi.
- Third-party peacemaking. Dalam menerapkan teknik ini, konsultan PENGEMBANGAN ORGANISASI berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.
B. Perencanaan Strategi Pengembangan Organisasi
Sebelum melakukan perubahan untuk organisasi terutama dalam hal pengembangannya, para pimpinan dan pengurus organisasi sebaiknya menentukan strategi atau siasat yang akan digunakan agar tujuan dari pengembangan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. Strategi yang baik akan melibatkan seluruh sumber daya yang ada untuk bersama-sama mengembangkan organisasi. Strategi juga harus mendukung inovasi yang dapat memajukan organisasi. Untuk menyusun strategi dapat digunakan berbagai analisis bisnis yang ada, misalnya menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Oppurtunities, Threats). Jika menggunakan analisis bisnis ini sebuah organisasi harus dapat melihat kekuatan yang mereka punya, kelemahan mereka sendiri, siapa saja lawan mereka dalam berorganisasi dan melihat kesempatan-kesempatan yang ada untuk kemudian digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
C. Implikasi Manajerial
Temen temen, dalam organisasi perubahan dan pengembangan pastilah terjadi, akan tetapi setiap
organisasi pasti tidak ingin perubahan dan pengembangan tersebut ke arah yang negatif.
oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang apabila ingin
mengadakan perubahan. Tentunya perubahan tersebut tidak semudah membalik
telapak tangan, pasti ada banyak pihak yang menolak melakukan
perubahan. Seandainya itu terjadi, kita sebagai pemimpin harus dapat
melihat secara jeli, apakah perubahan dan perkembangan tersebut berdampak positive atau
negatif. apabila persamaan persepsi sudah berhasil ditemukan, perubahan dan perkembangan
dapat dijalankan. Seandainya perubahan dan perkembangan yang direncanakan tersebut sudah
berjalan kita harus bisa mengevaluasi sejauh mana efek dari perubahan
tersebut. Jangan sampai dampak negative yang timbul lebih banyak dari
dampak positivenya.
Seruu juga yaa bahasan kita tentang perubahan, nah mudah mudahan setelah baca artikel ini temen temen bisa lebih strategic lagi dalam mengembangkan organisasi yang temen temen naungi, sampai ketemu di postingan berikutnya yaaaaaa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar